WIWIK YULIANA

BUDIDAYA PERAIRAIRAN 2011, FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN, UNIVERSITAS RIAU

Rabu, 19 Agustus 2015

parameter biologi

I.    PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang        
            Limnologi merupakan ilmu dari perairan umum, berhubungan seluruh faktor yang mempengaruhi populasi yang hidup di dalam perairan itu.      
Air merupakan bahagian yang esensial dari protoplasma dan dapat dikatakan bahwa semua jenis kehidupan bersifat aquatik. Dalam prakteknya suatu habitat aquatik apabila mediumnya baik eksternal maupun internal adalah air. 
Didalam ekosistem bahari, organisme hidup dapat dibedakan atas 3 kategori yaitu produsen, konsumen dan pengurai. Fitoplakton sebagai produsen primer adalah tumbuhan yang mengapung dan melayang atau fitoplankton yang berukuran kecil dan terdapat dalam jumlah yang cukup besar dan konsumen bertindak sebagai penghubung produsen primer dengan tingkat pakan yamng tinggi adalah zooplankton. Zooplakton akan dimakan oleh karnivor yang lebih besar, sehingga peranan plankton didalam ekosistem bahari sangatlah penting (Aisya, S.Y. 2002)..
Menurut Thoha dan Adi (2003), plakton merupakan salah satu unsur yang penting dalam rantai makanan. Menurut Sachlan (1980), plakton adalah organisme yang melayang dalam air, tidak bergerak atau bergerak sedikit serta pergerakannya selalu dipengaruhi arus. Plakton tersusun atas jasad-jasad nabati mikroskopis (phytoplankton) serta jasad-jasad renik hewani mikroskopis (zooplankton).
Kelimpahan plankton sering dikaitkan dengan kesuburan perairan, berdasarkan kelimpahan dan komposisi jenis. Kelimpahan fitoplankton selain digunakan sebagai indikator kesuburan suatu perairan juga dapat digunakan sebagai indikator pencemaran.

1.2 Tujuan Dan Manfaat
            Tujuan dari praktikum limnologi yang ketiga ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis fitoplankton dan zooplankton disuatu perairan, dan untuk mengetahui kepadatan dari masing-masing jenis fitoplankton dan zooplankton.
             Sedangkan manfaat dari praktikum ini yaitubdengan praktikum tersebut, para mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan plankton tersebut, dan untuk apa plankton  tersebut diketahui dan bagaimana menentukan jumlah dan jenis plankton itu sendiri.













  
 
II.        TINJAUAN PUSTAKA

            Zat hara merupakan zsat-zat yang sangat penting bagi  produktifitas primer fitoplankton dalam air. Zat hara anorganik utama diperlukan fitoplankton untuk tumbuh dan berkembang biak adalah nitrogen dalam bentuk nitrat dan fosfat (Nybaken, 1992). Menurut Sachlan (1980), mengatakan   bahwa fitoplankton merupakan dasar terciptanya kehidupan diperairan tanpa fitoplankton tidak mungkin makhluk lain akan hidup. Fitoplankton alga mikroskopis dan berklorofil dapat melakukan fotosintesis. Dalam sistem energi, fitoplankton menempati tingkat tropik yang pertama sebagai produsen primer.
Kualitas air secara menyeluruh dapat diartikan sebagai setiap faktor fisika, kimia, dan biologi yang dapat mempengaruhi manfaat penggunaan air bagi kehidupan menusia baik secara langsung maupun tidak langsung (Siagian, M.1996)
            Menurut Newell (1977), fitoplankton melakukan fotosintesis maupun mengubah  bahan-bahan anorganik seperti CO2 dan garam-garam terlarut menjadi bahan-bahan organik dengan bantuan matahari. Fitoplankton tidak hanya dapat hidup sebagai plankton tetapi juga ada yang hidup sebagai perifiton atau benthos dan neuston. Fitoplankton adalah komponen alga terdiri dari kelompok Chlorophyceae, Chyanophyceae, dan Bacillariophyceae (diatom) (Sachlan, 1980) sedangkan Ariandi et al (1997), menambahkan Haptophyceae dan Dinoflagellata (Kelas Dinophyceae).
Sihotang (1986) mengatakan bahwa fitoplankton dapat dijadikan indikator biologis untuk kesuburan suatu perairan yang tenang, sedangkan untuk perairan yang relatif tidak tenang hal ini tidak berlaku.
            Zooplankton dijumpai hampir diseluruh habitat aquatik  tetapi kelimpahan dan komposisinya beervariasi tergantung pada keadaan lingkungan dan biasanya terkait dengan perubahan musim. Faktor fisika dan kimia seperti suhu, intensitas cahaya dan salinitas, pH dan zat pencemar memegang peranan penting dalam menentukan kelimpahan dan keberadaan jenis plankton di perairan.
            Menurut Arinardi et al (1997), umumnya setelah keluar dari telur, zooplankton dibiarkan hidup di lingkungan tempat diasuh dan terlindung dari pemangsa sehingga tingkat kematian sangat tinggi. Reproduksi terjadi hampir sepanjang tahun dengan intensitas yang berbeda. Zooplankton termasuk hewan perenang aktif yang dapat mengadakan migrasi secara vertikal pada beberapa lapisan perairan, tetapi kekuatan renangnya sangat kecil dibanding kuat arusnya (Hutabarat dan Evans dalam Susanti, 2000).
            Dalam suatu ekosistem perairan zooplankton berperan sebagai konsumer pertama yang memakan fitoplankton. Relasi antara fitoplankton dan zooplankton serta hubungannya dengan organisme air lainnya sering kali membentuk piramida selanjutnya diikuti zooplankton dan puncak piramida ditempati oleh hewan bentic dan nekton (Davis, 1955).




 III.      METODE PRAKTIKUM

3.1.      Waktu dan Tempat
            Praktikum Limnologi yang ketiga yang berjudul “Parameter Biologi (Plankton)” ini di laksanakan pada tanggal 4 November 2011 pada pukul 10.00 WIB sampai selesai. Praktikum ini berlangsung di Laboratorium Alam berupa Waduk yang berada di fakultas perikanan dan ilmu kelautan Universitas Riau.

3.2.      Alat dan Bahan
            Alat yang di gunakan dalam praktikum “Plankton”tersebut adalah planktonet,pipet tetes, mokroskop,lugol dan botol sampel, buku penuntun praktikum limnologi, penggaris, pena, pensil, dan buku catatan.

3.3.      Metode Praktikum
            Metode yang di gunakan dalam praktikum limnologi yang berjudul “Plankton”ini adalah metode dengan pengamatan langsung terhadap objek praktikum yang di teliti atau yang di amati. Dalam hal ini metode yang digunakan berdasarkan petunjuk dari para asisten ada satu metode,yaitu metode penyaringan. Objek praktikum tersebut berupa laboratorium alam waduk faperi.

3.4.      Prosedur Praktikum
            Prosedur praktikum yang di jalankan adalah sebagai berikut: awalnya kita harus mencari lokasi yang sesuai dengan criteria yang telah di tentukan, kemudian dua orang praktikum turun kebawah lalu mengambil air sampel,kemudian di saring kedalam planktonet sebanyak 50 liter,lalu hasil penyaringannya di masukkan kedalam botol film kemudian di tambah dengan larutan lugol,lalu di ambil 1-5 tetes untuk di lihat di bawah mikroskop,kemudian identifikasi plankton yang kita temukan tadi,lalu tulis hasilnya.




















IV.       HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.      Hasil
Dari praktikum ini kita mendapatkan hasil sebagai berikut :

No.
Nama
Gambar
Lapangan Pandang
Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1.
Assalina muscorum

10
-
13
16
-
-
10
11
-














2.
Creseis acicues

-
-
-
15
-
4
-
7
8














3.
Lesquereusia modestis

15
20
-
-
15
-
11
13
-
















Perhitungan     :
Dik      : A = 22 x 22 mm = 484 mm²
  B = 3,14 x (1,75/2)²
  B = 3,14 x 0,76
  B = 2,38 mm²
  C = 40 ml
  D = 0,06 ml
  E = 100 L
Dit       =          N ...... ?
Jawab  : N = {A/B . C/D . I/E }n
              N = {A/B . C/D . I/E }n
  N = (203,36 . 666,6 . 0,01 )n
  N = (1355,59 )n
  N = (1356 )n
Maka,
N1 = 60/9 . 1356
N1 = 9040 sel/L

N2 = 5122. 6 sel/L
N3 = 74/9 . 1356
N3 = 11,49,3 sel/L



4.2.      Pembahasan
Istilah plankton untuk pertama kali digunakan oleh “Hensen” pada tahun 1887, dan plankton ini sudah tentu baru diselidiki dengan sempurna, jika menggunakan mikroskop. Satu specimen atau individu dari plankton disebut Planktar. Tetapi dalam Marine Biology, Hewan-hewan yang agak besar (kasar), seperti larva udang-udangan atau specimen-specimen dari jenis udang-udangan kecil, seperti ordo Euphausiaceae, Mycidaceae (rebon), juga jenis-jenis ubur-ubur kecil dan jenis mollusca seperti dari ordo Pteropoda, dimasukan dalam golongan plankton, teristimewa makroplankton.
            Plankton terbagi menjadi Phytoplankton dan Zooplankton. Mikroplankton masih dapat dibagi dalam Netplaknton dan Nanoplankton. Netplankton adalah plankton yang dapat disaring dengan plankton net No. 25 (dibuat pertama oleh Miller) sedangkan nanoplankton adalah Plankton yang tidak dapat disaring dengan plankton No. 25 dan ikut keluar dengan air. Plankton net No. 25 adalah saringan air yang terhalus, dimana dapat keluar dari lobang (mesh), jika lobang ini terbuat lebih kecil, maka air tidak dapat keluar dan alat ini tidak dapat dinamakan saringan lagi, tekanan permukaan air (appervlakte-splanning)merupakan limiting faktor dalam hal ini kita tidak dapat menjaring nanoplankton. Nanoplankton hanya dapat dikumpulkan dengan cara mengendapkan, atau dengan Centrifuge. Luas mesh plankton net No. 25 lebih kurang 60 x 60 u (lu = 1/1000 x nm).
                            Plankton dapat bergerak dengan cilia atau falgel tetapi tidak dapatmempunyai daya melawan arus, sifat plankton yang khas adalah melayang diperairan. Hal ini disebabkan plankton dapat mengatur kesetimbangan berat badanya. Plankton banyak mengunakan banyak cara untuk mengatur berat badanya antara lain : menambah atau mengurangi jumlah vacuole, zat lemak dan minyak, sebagai makanan cadangan (food reserve), memperpanjang atau memperpendek spina, chetae dan sebagainya.
                        Protozoa dibagi dalam 4 kelas, Rhizopoda, Ciliata, Flagellata dan sporazoa. Dari keempat kelas ini kelas sporozoa tidak hidup sebagai plankton, karena semua merupakan parasit, seperti plasmodium dan Mixobolus, yang masing-masing hidup dalam tubuh manusia dan ikan. Ciliata merupakan konsumen dan tidak ada suatu pembuktian yang jelas bahwa golongan protozoa ini berasal dari algae. Ciliata sebagian besar hidup di air tawar dan ada juga yang hidup di air laut (golongan Tintinidae). Ciliata merupakan zooplankton yang tidak sejati di air tawa, zooplankton ini biasanya hidup diantara Periphyton, di dasar sebagai benthos.
Nama kelas Rhizopoda ini berarti kaki-kaki yang berbentuk seperti akar tumbuhan yang tidak teratur. Rhizopoda tidak saja penting sebagai zooplankton, di laut maupun di air tawar. Tetapi beberapa genera penting bagi ilmu-ilmu Palateologi dan Geologi, Rhizopoda dianggap berasal dari genera-genera algae dari saprho-phytic-typen seperti Chlooramoeba,Gameetamoeba dan Chyrsamoeba.






V.        KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.      Kesimpulan

            Plankton merupakan organisme renik yang hidup di perairan dan pergerakannya sangat pasif, dikarenakan dipengaruhi oleh arus pada perairan. Plankton dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : fitoplankton dan zooplankton.
Fitoplankton adalah organisme tumbuhan renik yang hidup melayang – layang di perairan dan pergerakannya dipengaruhi oleh aru air, serta dapat menyusun zat makanan dari zat anorganik yang didapat dan kemudian diproses lebih lanjut untuk menghasilkan makanan. Sedangkan zooplankton merupakan organisme hewan mikroskopis yang hidup melayang di perairan dan tidak dapat menyusun zat makanan sendiri, sehingga ia membutuhkan zat makanan lain yang diperolehnya di perairan.
            Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada ekosistem perairan yang banyak ditemukan adalah fitoplankton, daripada zooplankton. Keberadaan fitoplankton di suatu perairan memiliki peranan yang sangat penting sehingga sering dijadikan sebagai indikator kesuburan perairan dan juga digunakan sebagai indikator pencemaran.

5.2.      Saran
Demi kelancaran praktikum ini saya mengharapkan agar para asisten lebih memperhatikan para praktikan agar semuanya bekerja dan memperhatikan apa yang dipraktikumkan pada saat itu.

DAFTAR  PUSTAKA


Aisya, S.Y. 2002. Kualitas Air dan Struktur Komonitas Fitoplankton Yang Terdapat Di Waduk Uwai Kelurahan Pulau Kecamatan Bangkinang Kab. Kampar. FAPERI-UNRI. Riau.

Arinardi O.H., Trimaningsih, Sudirjo. 1994. Pengantar Tentang Plankton Serta Kisaran kelimpahan Dan Plankton Predominan Di Sekitar Pulau Jawa Dan Bali. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi. LIPI. Jakarta.

Davis, C.C. 1955. The Marine and Freshwater Plankton. Michigan State University Press. New York. 526 p.

Newell, G.E dan R.C. Newell. 1977. Marine Plankton A Practical Guide. Hutchinson of London and Co (Pub 1) Ltd. London.

Nybaken, J. W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Diterjemahkan Oleh: M. Erdman, Koesbiono, D. G. Bengen, M. Hutomo dan S. Sukris tyono.  Gramedia. Jakarta.

Sachlan, M. 1980. Planktonologi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Siagian, M.1996. penuntun Praktikum Ekologi Perairan Fakultas Perikanan Universitas Riau. Pekanbaru. 17 hal (tidak diterbitkan).

Sihotang, Clemen dan Evawani. 2006. Penuntun PraktikumLimnologi Fakultas Perikanan Universitas Riau. Pekanbaru.

Susanti, D. 2000. Struktur Komunitas Zooplankton dan Indeks Kualitas Lingkungan Perairan Pantai Sekitar Kota Bengkalis Propinsi Riau. FAPERI-UNRI. Riau.

Thoha, H dan Adi. B. 2001. Komunitas Diatom Di Pulau Pari Kepulauan Seribu. Dalam Pesisir Pantai Indonesia. 2003. Pusat Penelitian Oseanografi. LIPI. Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar