I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengembangan budidaya perikanan di Indonesia untuk
waktu sekarang dan akan datang sangat penting bagi pembangunan sub sektor
perikanan, selain itu potensi sumberdaya alam yang tersedia diantara nya dapat
dilihat dari luas perairan yang sangat luas, bila potensi tersebut dimanfaatkan
secara optimal dan benar, niscaya akan dapat meningkatkan pendapatan nelayan,
membuka lapangan pekerjaan, memanfaatkan daerah potensi, meningkatkan
produktivitas perikanan, meningkatkan devisa Negara, dan membantu menjaga
kelestarian sumberdaya hayati perairan agar tidak terjadi kepunahan.
Untuk memanfaatkan potensi perairan Indonesia yang
begitu banyak maka sangat penting dilakukan usaha pengemabangan sumberdaya
perairan salah satunya dengan cara membudidayakan ikan, dalam usaha pelaksanaan
kegiatan budidaya sangatlah penting dilakukan pengenalan dan pengamatan
terhadap ikan yang akan kita pelihara agar tidak terjadi kepunahan selain itu
juga diperlukan teknik-teknik yang baik dalam usaha pelestarian ikan, seperti
kegiatan pembelajaran Budidaya Perairan yang saya lakukan saat ini di
Universitas Riau dan juga proses pebuatan laporan praktikum Ikhtiologi ini.
1.2.
Tujuan Dan Manfaat
1.2.1.
Tujuan
Adapun tujun saya dalam pembuatan laporan ini adalah
untuk menambah pengetahuan tentang ikan yang telah saya amati pada praktikum
Ikhtiologi, yakni mengenai bidang arah
serta penggolongan, bentuk tubuh dan bagian luar tubuh pada ikan Mujair, ikan Kakap
Merah, ikan Merah, ikan Tilan, ikan Baung Pisang, ikan Sepat Rawa, ikan Barau
dan ikan Biji Nangka.
1.2.2.
Manfaat
Manfaat yang saya peroleh dari Praktikum dan
Pembuatan laporan Ikhtiologi ini adalah saya dapat melihat dan mengenal ikan tersebut
di atas secara langsung serta mendapat pengetahuan baru mengenai bidang arah
serta bentuk tubuh bagian luar dari ikan tersebut yang mana sebelum nya saya
belum mengetahui dan mengenalnya.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Bentuk tubuh setiap individu ikan sangat dipengaruhi
oleh sistem rangka, system otot dan satuan habitat dimana ikan-ikan itu hidup. Sebagaian besar spesies ikan yang ada dipermukaan bumi
tergolong ikan bilateral simetris, ada juga beberapa spesies ikan yang apabila
tubuhnya dibelah dua secara membujur maka belahan sebelah kanan tidak
mencerminkan bagian sebelah kiri (Manda dkk, 2012).
SAANIN
(1986) mengatakan
untuk mengidentifikasi ikan harus memperhatikan sifat-sifatnya, tanda-tanda dan
bentuk atau bagian-bagian dari tubuh ikan yaitu rumus sirip, perbandingan
panjang dan tinggi, bentuk garis rusuk dan gigi serta susunannya
Pengetahuan tentang deskripsi ikan memegang peranan
penting di dalam melaksanakan identifikasi sehingga berdasarkan data yang telah
diuraikan, kita dapat dengan mudah mengelompokkan jenis-jenis ikan yang masih
termasuk satu golongan ataupun dapat membedakan dengan mudah ikan-ikan yang
berlainan jenis (Pulungan, et al 2005).
Ikan air tawar memiliki karakter yang berbeda-beda
tergantung pada jenis ikannya. Namun ikan air tawar pada umumnya memiliki
ciri-ciri yang sama, misalnya kulitnya banyak mengandung kelenjar lendir,
tertutup oleh sisik, sirip dan ekor berbentuk simetris, pembuahannya terjadi
diluar tubuh, dan insangnya dilindungi oleh tutup insang (Murtidjo, 2001).
Kottelat, A. J.
et al. (1993) Menambahkan
bahwa ikan Mujair termasuk dalam kelas Osteichthyes yang mempunyai tulang
rahang dan tutup insang, dua pasang lubang hidung dan rangka tubuh terdiri dari
tulang sejati.
Ikan Kakap Merah (Lutjanus argentimaculatus),
baris sisiknya membujur di atas garis rusuk sejajar dengan garis rusuk, atau
sedikit mendaki di bawah bagian belakang dari sirip punggung yang berjari-jari
lemah. Baris sisik membujur di atas garis rusuk sejajar dengan garis rusuk
hanya di bagian depan saja dan mendaki di bawah bagian belakang sirip punggung
yang berjari-jari keras. Sisik pada kepala mulai di belakang kepala (Djuhanda, 1981).
Menurut Saanin. (1984) Ikan Kakap Merah (Lutjanus
argentimaculatus) baris sisiknya membujur di atas garis rusuk sejajar
dengan garis rusuk, atau sedikit mendaki di bawah bagian belakang dari sirip
punggung yang berjari-jari lemah. Baris sisik membujur di atas garis rusuk
sejajar dengan garis rusuk hanya di bagian depan saja dan mendaki di bawah
bagian belakang sirip punggung yang berjari-jari keras. Sisik pada kepala mulai
di belakang kepala.
Klasifikasi Ikan Merah Menurut SAANIN (1984)
adalah sebagai berikut; Phylum chordata, sub phylum craniata, kelas pisces, sub
kelas teleoistei, ordo percomorphi, sub ordo percoidea, devisi perciformes,
famili lutianidae, genus lutianus, spesies Lutianus erythronterus, berhabitat
di air tawar.
Bentuk tubuh seperti ular dengan rahang atas lebih
panjang dan di ujung nya terdapat satu
pasang sungut dan lobang hidung, kepala juga panjang dengan posisi mulut di
bawah hidung, sirip punggung, sirip ekor, dan sirip anus bersambung yang
jari-jari nya terdiri dari jari-jari sirip lemah, di depan sirip punggung
terdapat jari-jari sirip keras yang menyerupai dari warna dasar tubuh hitam
dengan garis-garis membujur berwarna merah menyala mulai dari kepala sampai
ekor (Pemerintah Propinsi Riau Dinas
Perikanan dan Kelautan, 2003).
Morfologi ikan dari famili Bagridae secara umum adalah
tubuh tidak bersisik, kepala gepeng dan keras, mulut lebar, pada rahang
terdapat 3-4 pasang sungut peraba yang panjang, sirip punggung pendek, mempunyai satu patil dan mempunyai sirip
punggung tambahan atau sirip lemak, sirip ekor bercagak dan tidak berhubungan
dengan sirip punggung dan dubur, sirip dubur pendek, sirip dada mempunyai
jari-jari keras yang tajam dan sirip dada sangat kuat dan bergerigi (Kottelat et al, 1993).
Ikan Baung mempunyai empat sungut peraba dan satu
diantaranya panjang sekali terletak pada sudut rahang atas, panjangnya mencapai
sirip dubur. Ikan ini memiliki kepala yang kasar (Djuhanda, 1981).
Ikan Sepat Rawa merupakan kelompok ikan yang
mempunyai pernafasan tambahan berupa tulang tipis yang berlekuk-lekuk eperti
buangan karang yang disebut Labirin dengan menggunakan dan mengambil oksigen
langsung dari udara. Sebagian dapat membangun karang berbusa yang berguna untuk
menyimpan telurnya di dalam mulut. Warna tubuh ikan ini dipengaruhi oleh jenis
kelamin reproduksi dan umurnya (Djuhanda,
1981).
Djuhanda (1981), mengatakan Ikan Barau (Hampala macrolepidota) bentuk tubuhnya
hampir sama dengan Ikan Mas, tetapi Ikan Baru bentuknya lebih langsing,
moncongnya lebih tirus dan disudut mulutnyaada 1 pasang sungut peraba. Ia
bergerak lebih lincah dari pada Ikan Mas.
Ciri-ciri ikan barau yaitu bentuk tubuh bilateral
simetris, mempunyai satu pasang sungut. Warna tubuh keperak-perakan,
punggungnya berwarna gelap, mempunyai bercak hitam diantara sirip punggung
dengan sirip perut. Sirip-siripnya berwarna kekuning-kuningan, pinggiran depan
dari sirip punggung dan pinggiran luar dari sirip ekor berwarna hitam (Kotelat
et al, 1992).
Klasifikasi ikan Biji
Nangka adalah termasuk kedalam ordo: Malacoterigi, famili: Mugilidae, genus:
Upeneus, spesies: Upeneus mullocensin (Saanin,
1984).
Tulang preorbita ¾ bidang
antara bibir dan mata, sirip dubur memiliki 3 duri dan 9 jari-jari, 11 baris
sisik melintang badan,27-32 deret sisik sepanjang sisi badan. (Kottelat et
al, 1993).
Ikan Tilan pada dasarnya memiliki bentuk tubuh
panjang seperti ular, tetapi moncong berdaging besar, bentuk perutnya cembung,
pita warna gelap lonjong melintang , pada badan terdapat bercak warna. (KOTTELAT
et al, 1992)
4.1.8 Ikan Tilan (Macrognatus
maculatus)
Nama
lokal ikan : Tilan
Klasifikasi
ikan tilan adalah sbb: Ordo :
Opistomi, Famili :
Mastacembelidae , Genus : Macrognathus, Spesies :
Macrognathus maculatus
Memiliki ciri-ciri : Susunan linea lateralis
lengkap dan sempurna, bentuk linea lateralis merupakan garis lurus yang
memanjang mulai dari sudut atas operculum sampai ke batas pangkal sirip ekor,
jumlah baris linea lateralis satu baris, Ikan ini tidak memiliki sisik pada
bagian tubuhnya.Ikan Tilan di klasifikasikan sebagai berikut : : Ordo
: Opistomi, Famili : Mastacembelidae , Genus : Macrognathus, Spesies :
Macrognathus maculatus. Ikan ini memiliki susunan linea lateralis
lengkap dan sempurna, bentuk linea lateralis merupakan garis lurus yang
memanjang mulai dari sudut atas operculum sampai ke batas pangkal sirip ekor.
III.
BAHAN
DAN METODE
3.1. Waktu Dan Tempat
Praktikum Ikhtiologi pertemuan pertama ini dilakukan
pada hari Rabu, tanggal 7 Maret 2012, jam 11.30 WIB sampai 13.30 WIB, di
Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Riau, Pekanbaru, Riau.
3.2. Bahan Dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum Ikhtiologi ini
adalah berupa bebrapa jenis ikan komersil seperti ikan Mujair, Kakap Merah,
Merah, Tilan, Baung Pisang, Sepat Rawa, Barau dan ikan Biji Nangka; Serta
menggunakan beberapa peralatan seperti Baki, Serbet (lap tangan), buku panduan
Ikhtiologi, buku gambar Ikhtiologi, pena, pensil, Penghapus, Penggaris, sebagai
mana yang terdapat pada lampiran 1.
3.3. Metode Praktikum
Metode praktikum Ikhtiologi ini dilakukan dengan
cara pengamatan langsung terhadap ikan praktikum.
3.4. Prosedur Praktikum
Prosedur praktikum Ikhtiologi ini dilakukan dengan
cara membeli ikan praktikum di beberapa pasar yang ada di daerah Pekanbaru dan
disekitar nya, atau ada juga ikan yang diproleh dengan cara di tangkap
langsung, selanjut nya ikan dalam bentuk segar di bawa ke Laboratorium untuk
dilakukan pengamatan terhadap morfologi ikan tersebut, lalu gambarkan bentuk
tubuh nya serta tentukan ukuran bidang tubuh nya dan klasifikasi nya.
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Praktikum
4.1.1.
Pengelompokan klasifikasi dan bentuk tubuh ikan
Dari hasil pengamatan
bidang arah serta penggolongan, dan bentuk tubuh ikan maka ikan praktikum dapat
di kelompokan menjadi beberapa klasifikasi dan bentuk. Lihat di lampiran 2.
4.1.2.
Bentuk dan Ukuran Bidang Tubuh Ikan
a.
Ikan Mujair (Oreochromis mosambicus)
Setelah dilakukan pengamatan secara
langsung ternyata ikan Mujair memiliki bentuk tubuh seperti pada gambar
berikut.
Gambar 1. Ikan Mujair (Oreochromis mosambicus)
Ukuran bidang tubuh
ikan Mujair (Oreochromis mosambicus)
yaitu total lenght (TL): 290 mm, Front
length (FL): 280 mm, Sagital length (SL): 230 mm, Head length (HDL): 75 mm,
Body height (BDH): 85 mm.
b. Ikan Kakap Merah (Lutjanus argentimaculatus)
Setelah
dilakukan pengamatan secara langsung ternyata ikan Kakap Merah (Lutjanus argentimaculatus) memiliki bentuk tubuh seperti pada gambar
berikut.
Gambar 2. Ikan Kakap Merah (Lutjanus argentimaculatus)
Ukuran
bidang tubuh ikan Kakap Merah (Lutjanus
argentimaculatus) yaitu total
lenght (TL): 240 mm, Front length (FL):
215 mm, Sagital length (SL): 183 mm, Head length (HDL): 45 mm, Body height
(BDH): 70 mm.
c. Ikan Merah (Lucanus erythropt)
Setelah
dilakukan pengamatan secara langsung ternyata ikan Merah (Lucanus erythropt)
memiliki bentuk tubuh seperti pada gambar berikut.
Gambar 3. Ikan Merah (Lucanus erythropt)
Ukuran
bidang tubuh ikan Merah (Lucanus erythropt) yaitu total lenght (TL):
172 mm, Front length (FL): 140 mm, Sagital length (SL): 129 mm, Head
length (HDL): 33 mm, Body height (BDH): 33 mm.
d. Ikan Tilan (Mastacembelus maculatus)
Setelah
dilakukan pengamatan secara langsung ternyata ikan Tilan (Mastacembelus maculatus)
memiliki bentuk tubuh seperti pada gambar berikut.
Gambar 4. Ikan Tilan (Mastacembelus maculatus)
Ukuran
bidang tubuh ikan Ikan Tilan (Mastacembelus maculatus)yaitu
total lenght (TL):440 mm, Front length
(FL): 420 mm, Sagital length (SL): - mm, Head length (HDL): 150 mm, Body height
(BDH): 210 mm.
e. Ikan Baung Pisang (Bagarius negricep)
Setelah
dilakukan pengamatan secara langsung ternyata ikan Baung Pisang (Bagarius
negricep) memiliki bentuk tubuh
seperti pada gambar berikut.
Gambar 5. Ikan Baung
Pisang (Bagarius negricep)
Ukuran
bidang tubuh ikan Ikan Baung Pisang (Bagarius
negricep) yaitu total lenght (TL): 246 mm, Front length (FL): 230 mm,
Sagital length (SL): 200 mm, Head length (HDL): 43 mm, Body height (BDH): 54
mm.
f. Ikan Sepat Rawa (Trichogaster trichopterus)
Setelah
dilakukan pengamatan secara langsung ternyata ikan Baung Pisang (Bagarius
negricep) memiliki bentuk tubuh
seperti pada gambar berikut.
Gambar 6. Ikan Sepat
Rawa (Trichogaster trichopterus)
Ukuran
bidang tubuh ikan Sepat Rawa (Trichogaster
trichopterus) yaitu total lenght (TL): 75 mm, Front length (FL): 72 mm,
Sagital length (SL): 60 mm, Head length (HDL): 15 mm, Body height (BDH): 21 mm.
g.
Ikan Barau (Hampala macrolepidota)
Setelah
dilakukan pengamatan secara langsung ternyata ikan Barau (Hampala macrolepidota)
memiliki bentuk tubuh seperti pada gambar berikut.
Gambar
7. Ikan Barau (Hampala macrolepidota)
Ukuran
bidang tubuh ikan Barau (Hampala macrolepidota) yaitu total lenght (TL): 173 mm, Front length (FL): 141 mm,
Sagital length (SL): 133 mm, Head length (HDL): 30 mm, Body height (BDH): 36
mm.
h. Ikan Biji Nangka (Upenus mullocensin)
Setelah
dilakukan pengamatan secara langsung ternyata ikan Biji Nangka (Upenus mullocensin) memiliki bentuk tubuh seperti pada gambar berikut.
Gambar 8. Ikan Biji
Nangka (Upenus mullocensin)
Ukuran
bidang tubuh ikan Biji Nangka (Upenus
mullocensin) yaitu total lenght (TL): 250 mm, Front length (FL): 240 mm,
Sagital length (SL): 210 mm, Head length (HDL): 70 mm, Body height (BDH): 60
mm.
4.2. Pembahasan
4.2.1.
Ikan
Mujair (Oreochromis mosambicus)
Kepala
bersisik sikloid, gurat sisi lewat diatas sirip dada. Warna tubuh seperti
perak, punggungnya berwarna lebih gelap. Mempunyai rahang, tutup insang, 2
pasang Lunang hidung (dirhinous), dan bertulang sejati. Mempunyai gurat sisi
mulai dari belakang operculum sampai ujung dasar sirip punggung dan gurat sisi
mulai dari pangkal sirip anus sampai pangkal sirip ekor.
4.2.2.
Ikan
Kakap Merah (Lutjanus argentimaculatus)
Ikan
Kakap Merah mempunyai tubuh beseta sirip yang berwarna merah mata besar,
mempuyai sisik, rahang, tutup insang, dirhinous dan bertulang sejati. Sirip
ekor bercagak mempunyai gurat sisi yang melengkung mulai dari operculum sampai
pangkal sirip ekor.
4.2.3.
Ikan
Merah (Lucanus erythroptetus)
Ikan
merah (Lutianus erythropterus)
tubuhnya ditutupi oleh sisik, gurat sisi ada yang utuh, ada juga yang terputus
di bagian belakang. Jenis ikan dinamakan ikan merah (Lutianus erythropterus), karena warna
merah lebih terbagi merata di seluruh tubuhnya, sirip-siripnya berwarna merah
kelam. mempunyai sirip ekor (caudal), sirip anus (anal), sirip perut
(ventral), sirip dada (pektoral) dan
sirip punggung (dorsal).
4.2.4.
Ikan
Tilan (Mastacembelus maculatus)
Ikan
Tilan mempunyai tubuh yang panjang, bahkan sering disebut mirip dengan ular
mempunyai warna coklat kehitaman dan bercak kuning. Tidak mempunyai rahang,
mempunyai satu pasang lubang hidung, sirip berpasangan, bertulang rawan dan
fibrous. Ukuran mata kecil, mulut atas lebih panjang dari mulut bawah. Bagian
dorsal mulai belakang operculum sampai pangkal sirip perut tidak terdapat sirip
punggung yang mempunyai helai sirip tetapi melainkan terdapat seperti duri,
selanjut nya baru terdapat sirip yang berrgabung dengan sirip anus, sirip ekor
berbentuk meruncing.
4.2.5.
Baung
Pisang (Bagarius negricep)
Mulut
inferior, moncong runcing, tonjolan keras di kepala mencapai bagian depan sirip
punggung, kepala picak badan pipih, tubuh berwarna belang kuning hitam
melintang dan runcing sirip ekor bergaris hitam, mulut lebar dan terdapat 1
pasang ukuran mata kecil, pada bagian anterior mempunnyai sirip lemak, menghuni
perairan dangkal seperti rawa-rawa, sungai kecil yang di tumbuhi tumbuhan air dan
dasar perairan yang di tutupi oleh sampah organik, di kenal sebagai ikan hias
dan bersifat nokturnal, memijah pada awal musim hujan dan awal musim kemarau,
merupakan ikan hias yang di ekspor, 15-16 jari-jari lumah pada sirip dubur
dengan panjang standar 170 mm.(Pemerintah
Propinsi Riau Dinas Perikanan dan Kelautan, 2003).
4.2.6.
Ikan
Sepat Rawa (Trichogaster trichopterus)
Bentuk
tubuh pipih, kehijau-hijauan sampai kebiruan dengan beberapa pita warna miring
berwarna gelap dan sebelah bercak di tengah sisi pada pangkal Sirip ekor, sirip
ekor ujung nya berlekuk dangkal, sirip punggung lebih kecil dari sirip anus,
salah satu jari sirip lunak memanjang seperti cambuk. Tubuh di tutupi sisik dan
gurat sisi lengkap tapi tidak sempurna. Ikan ini hidup di rawa-rawa dengan
genangan air yang banyak di tumbuhi oleh tumbuhan air dan sebagian ikan
konsumsi dan ikan hias, 6-8 jari-jari keras dan 8-9 jari-jari lemah pada sirip
punggung, 10-12 jari-jari keras dan 33-38 jari-jari lemah pada sirip dubur,
dengan panjang total 120 mm. (Pemerintah
Propinsi Riau Dinas Perikanan dan Kelautan, 2003).
4.2.7.
Ikan
Barau (Hampala macrolepidota)
Ikan
dewasa memiliki bercak hitam antara sirip punggung dan sirip perut yang
kemudian menjadi samar-samar pada ikan yang sangat besar. Pola warna pada ikan
dewasa dan ikan muda berbeda untuk sungai-sungai yang berbeda. Warna sisik
putih dan besar, permukaan atas badan gelap, famili ikan ini dibedakan menurut
gigi yang terdapat di bagian atas tenggorokan yang dikenal sebagai gigi tegak
yang berfungi sebagai gigi pengunyah, tidak mempunyai satu sungut rahang atas
di sudut mulut yang sama panjangnya dengan mata. Di jumpai pada air yang tidak
deras dan bertelur pada awal musim penghujan dan selepas musim kering. Barau
merupakan ikan konsumsi penting dengan harga daging sedang dan panjang total
700 mm. (Pemerintah Propinsi Riau Dinas
Perikanan dan Kelautan, 2003).
4.2.8.
Ikan
Biji Nangka (Upenus mullocensin)
Mempunyi
tubuh yang pipih (compressed), berahang, bertutup insang, dirhinous, bertulang
sejati, warna tubuh kuning kemerahan serta memiliki sirip berwarna kuning, mata
besar mirip biji nangka. Memiliki sisik, sirip dorsal, pectoral, ventral, anal
dan caudal.
Ikan-ikan
tersebut di atas dapat dilihat pada lampiran 3.
V.
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan terhadap bidang dan arah serta penggolongan bentuk tubuh
bagian luar yang dilakukan, saya dapat menyimpulkan bahawasan nya banyak sekali
berbagai jenis serta bentuk tubuh ikan yang ada di perairaqn baik perairan
tawar maupun asin, namun setiap jenis ikan tidak ada yang sama bentuk tubuh
nya, meskipun ada terdapat beberapa kesamaan namun pasti terdapat cirri khas
yang membedakan nya, selain itu dapat juda disimpulkan bahwa bentuk tubuh ikan
sangat di pengaruhi oleh rangka, makanan, habitat dan lingkungan hidup nya dan
masih banyak paktor lain nya.
5.2.
Saran
Agar
kegiatan mata kuliah Ikhtiologi ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
tujuan yang diharapkan, saya sangat mengharapkan bimbingan dan saran-saran yang
bersifat membangun baik dalam praktek maupun penyusunan laporan ini baik dari
Dosen maupun dari asisten Dosen, sehingga praktek ini dapat sekali di rasakan
manfaat ilmu yang di peroleh bukan hanya capek dan percuma.
Lampiran 1. Peralatan praktek.
![]() |
|||
![]() |
|||
Nampan Serbet
![]() |
|||
![]() |
|||
Pena Pensil
![]() |
|||
![]() |
|||
Penghapus Penggaris
![]() |
![]() |
Buku penuntun praktikum Buku tulis
Lampiran 2. Table pengelompokan klasifikasi dan
bentuk tubuh ikan
No
|
Jenis ikan
|
Bentuk
(Bilateral
simetris)
|
Klasifikasi
|
1
|
Mujair
|
Pipih (Copressed)
|
Ordo :
perciformes
Familyi:
Cichidae
Genus :
Oreochromis
Spesies: O.
mosambicus
|
2
|
Kakap merah
|
Pipih (Copressed)
|
Ordo :
perciformes
Familyi:
Lutjanidae
Genus :
Lutjanus
Spesies: L.
argentimaculatus
|
3
|
Merah
|
Pipih (Copressed)
|
Ordo :
Percomorphi
Familyi:
Lucanidae
Genus :
Lucanus
Spesies: L.
erythropterus
|
4
|
Tilan
|
Anguiliform (ular)
|
Ordo : Mastacembeludei
Familyi:
Mastacembeludae
Genus :
Mastacembelus
Spesies: M.
maculatus
|
5
|
Baung pisang
|
Torpedo (Fusiform)
|
Familyi:
Bagaridae
Genus :
Bagarius
Spesies: B.
negricep
|
6
|
Sepat rawa
|
Pipih (Copressed)
|
Ordo :
Perciformes
Familyi:
Osphronnemidae
Genus :
Trichogaster
Spesies: T.
trichopterus
|
7
|
Barau
|
Torpedo (Fusiform)
|
Ordo :
Ostariophysi
Familyi:
Cyprinidae
Genus :
Hampala
Spesies: H.
macrolepidota
|
8
|
Biji nangka
|
Pipih (Copressed)
|
Ordo :
Malacopterigii
Familyi:
Mugiidae
Genus :
Upenus
Spesies: U.
mullocensin
|
Lampiran 3. Gambar ikan praktikum
![Pany1034.jpg](file:///C:\Users\UseR\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.jpg)
![Pany1028.jpg](file:///C:\Users\UseR\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.jpg)
Mujair Kakap
Merah
![Pany1031.jpg](file:///C:\Users\UseR\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.jpg)
![Pany1036.jpg](file:///C:\Users\UseR\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image016.jpg)
Merah Tilan
![Pany1030.jpg](file:///C:\Users\UseR\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image018.jpg)
![Pany1033.jpg](file:///C:\Users\UseR\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image020.jpg)
Baung Pisang Sepat Rawa
![Pany1032.jpg](file:///C:\Users\UseR\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image022.jpg)
![Pany1035.jpg](file:///C:\Users\UseR\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image024.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar