I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang.
Produktifitas
perairan adalah besaran energi cahaya matahari yang diubah menjadi energi kimia
(gula atau karbohidrat) yang dibutuhkan oleh biota (khususnya
produsen/tumbuhan)yang hidup.Energi dalam tumbuhan akan ditransfer dari hewan
satu ke hewan lainnya melalui proses pemangsaan.semua proses ini disebut dengan
aliran energi (trofik level).menyadari pentingnya peranan produksi serasah
terhadap ekosistem perairan dan masih terbatasnya informasi yang ada khususnya
di perairan waduk FAPERIKA UR,maka perlu dilakukan penaksiran jumlah produksi
serasah tumbuhan,mengingat banyaknya aktifitas disekitar waduk dan wilayah
ekosistem tumbuhan riparian ini.
Hutan
mangrove merupakan ekosistem yang penting sebab produktifitasnya
tinggi,menghasilkan sejumlah besar zat organik yang tersedia sebagai makanan
organisme lain.(Begen, 2001).
Banyaknya daun bakau yang gugur setiap hari
tidak seragam sepanjang tahun.pada waktu-waktu tertentu jumlah daun yang gugur
melebihi pada waktu yang lainnya.hal ini selain ditentukan oleh sifat pohon
juga dipengaruhi oleh iklim (hujan dan angin).
1.2.Tujuan Dan Manfaaat
1.2.1.Tujuan
Untuk
mengetahui jumlah serasah yang akan menghasilkan zat organik untuk makanan
organisme lain.
1.2.2.Manfaat
Dapat menghitung dan menentukan produksi
serasah biomasa mangrove dari hutan dengan menggunakan metoda:
1.kotak
(keranjang).
2.mengantungkan
perangkap.dan,
3.mengisolasi
individu tegakan.
II.TINJAUN
PUSTAKA
Beragam jenis tanaman yang dapat dijumpai di daerah
pesisir maupun tepi sungai, mulai dari rerumputan, tanaman perdu, dan pepohonan
besar. Namun saat ini jumlah dan jenis vegetasi yang terdapat di pinggiran
perairan telah mengalami penurunan. (Penuntun Praktikum Ekologi Perairan, 2010)
Hutan
mangrove merupakan ekosistem yang penting sebab produktivitasnya
tinggi,menghasilkan sejumlah besar zat organik yang tersedia sebagai makanan
organisme lain.partikel-partikel organik sekitar 80% mengalir keluar dari rawa
bakau dan 50% dari padanya berasal dari dalam bakau (bengen,2001).
Banyaknya
daun bakau yang gugur setiap hari tidak seragam sepanjang tahun.pada
waktu-waktu tertentu jumlah daun yang gugur melebihi pada waktu yang lainnya.Hal
ini selain ditentukan oleh sifat pohon juga dipengaruhi oleh iklim (hujan dan
angin).produksi serasah daun menjelang musim hujan menurun dan encapai minimum
pada musim hujan,kemudian berangsur-angsur naik setelah musim hujan.
Produksi
biomass perlu diketahui,sebab dengan mengetahui biomass dari hutan atau
individu pohon dapatlah menjadi informasi bagi pengelolaan hutan tersebut
termasuk hutan bakau .dimana diketahui bahwa serasah ini akan menghasilkan zat
organik untuk makanan organism lain.(penuntun praktikum ekologi perairan, 2012)
III.BAHAN DAN METODE
3.1.Waktu
dan Tempat
Praktikum
ini dilakukan pada tanggal 20 april 2012,pada jam 14:00 wib sampai jam 16:00
wib di laboratorium ekologi perairan,fakultas perikanan dan ilmu kelautan
universitas riau.
3.2.Bahan
dan Alat
Alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah kotak (keranjang dan alat tulis.serta
sampel yang diambil dari waduk FAPERIKA UR.
3.3.Metode
Praktikum
Praktikum
ini dilakukan secara insitu.yaitu,dengan pengambilan sampel yang dilakukan
dilapangan kemudia dibawa kelaboratorium eologi perairan untuk menhitung
jumlahnya lebih lanjut.
3.4.Prosedur
Praktikum
- Kotak (keranjang) yang diletakkan
dibawah pohon selama 21 hari diambil kemudian di bawa kedalam laboratorium
perikanan dan ilmu kelautan untuk mengetahui berapa jumlah sampel yang terdapat
di dalamnya.
-sampel yang telah di dapati didalam
kotak (keranjang) tersebut di panaskan dalam oven untuk dikeringkan dan biarkan
selama 15 menit.
-serasah yang telah kering kemudim
ditimbang diatas ratio untuk mengetahui masanya.
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil
4.1.1.Identifikasi spesies tumbuhan
|
|
Tumbuhan
jenis A
|
Tumbuhan
jenis B
|
|
|
Tumbuhan
jenis C
|
Ranting
|
4.1.2.Produksi
Serasah
Tegakan
atau stasiun atau plot
|
Produksi
serasah (gr/0,25m2/…..hari)
|
Produksi
srasah (gr/0,25m2/…..bulan)
|
I
|
2,1/21=0,10
|
0,10/30=3
|
II
|
0,6/21=0,028
|
0,6/30=0,84
|
III
|
0,3/21=0,014
|
0,3/30=0,42
|
TOTAL
|
L=0,14
|
Xss=4,26
|
Maka
nilai Trun Over dari biomassa hutan mangrove adalah:
![](file:///C:\Users\UseR\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
4.2.Pembahasan
Metoda yang digunakan
untuk menentukan produksi serasah yaitu kotak (keranjang),mengantungkan
perangkap ( jaring/jala),mengisolasi individu tegakan.
Kotak atau jala ditempatkan dibawah
tegakan pohon mangrove,mengikuti jalur transek yang tegak lurus dari garis
pantai.pohon mangrove diidentifikasi jenisnnya.setelah kotak atau jala
dibiarkan selama beberapa hari atau selama sebulan..serasah dikumpulkan.serasah
tersebut kemudian disortir,sehingga dapat dibedakan serosah daun,ranting dan
bunga.kemudian serosah yang telah kering tersebut ditimbang untuk mengetahui
erat keringnya.selanjutnya disusun dalam suatu daftar atau data,
Data produksi serosah yang telah
tersusun diatas,menunjukkan produksi rata-rata serosah dari keseluruhan tegakan
atau stasiun.Ini yang dinamakan biomass atau standing coop.Standing coop
(biomass)penting diketahui sebagai dasar dalam pengelolaan sumberdaya hewan.
V.KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Produksi serasah pada
perairan waduk FAPERIKA UR ini lebih banyak terdapat pada tumbuhan jenis A.
Produksi serasah yang telah di dapat
menunjukkan produksi rata-rata serasah dari keseluruhan lokasi penelitian.Hal
ini akan mempengaruhi kandugan bahan organik yang ada di suatu lingkungan
khususnya perairan di suatu lingkungan.Dengan tersedianya bahan organic akan
mempengaruhi kelangsungan hidup organism yang ada.
Bahan organik memiliki peran penting
dalam menentukan kemampuan tanah untuk mendukung kelangsungan hidup suatu
organisme baik organisme darat maupun perairan.semakin besar produksi serasah
yang dihasilkan maka akan semakin baik pula kandungan bahan organik yang ada
didalam perairan sehingga jika kadar bahan organik menurun,kemampuan tanah
dalam mendukung produktivitas suatu organisme juga menurun.
Moller dalam krebs (1985) bahwa
kerapatan pohon mempengaruhi produksi serasah.semakin tinggi kerapatan
pohon,maka semakin tinggi pula produksi serasahnya,begitu juga sebaliknya
semakin rendah kerapatan pohon maka semakin rendah produksi serasahnya.selain
tingkat kerapatan,laju produksi serasah juga dipengaruhi oleh jenis tumbuhan riparian
dan umurnya.jenis tumbuhan yang berbeda akan memiliki laju produksi serasah
yang berbeda pula.
5.2.Saran
Demi mendukung produktivitas organism
perairan khususnya waduk FAPERIKA UR.maka,tumbuhan jenis lainnya harus bisa
menyeimbangi banyaknya tumbuhan jenis A.sehingga dapat meningkatkan kemampuan
tanah untuk mendukung kelangsunga hidup organisme-organisme yang ada disekitar
perairan waduk FAPERIKA UR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar